
Presiden Amerika Akan Cabut Program Imgiran Dreamers
Presiden Amerika Serikat Donald Trump diprediksikan dapat menghentikan kebijaksanaan jaman Obama yang membuat perlindungan hampir 600.000 imigran yang hadir dengan cara ilegal. Masalah ini diekspos petinggi senior administrasi Trump pada Kamis waktu ditempat.
Walau demikian, Reuters menyampaikan, Trump rencana membebaskan mereka tinggal hingga izin kerja mereka usai. ketetapan Trump peluang diinformasikan secepat-cepatnya dalam hari ini Jumat waktu setempat, tetapi dapat jadi diinformasikan minggu kedepan.
Trump yang disebut politikus Partai Republik udah janji pada kampanye penentuan buat meniadakan semua perintah eksekutif eks Presiden Barack Obama berkenaan imigrasi, terhitung program Aksi Kuatan buat Kehadiran Anak (DACA), atau program “Dreamers.”
Sambungan atas Dreamers udah diperdebatkan dengan cara aktif dalam Gedung Putih serta administrasi Trump. Seseorang petinggi senior pemerintah mendeskripsikan diskusi itu jadi “tarik tambang ” pada pihak yang menyuport cara atau yang menantangnya.
Keputusan Yang Tidak Banyak Di Setujui Dan Harus Di Revisi
Banyak petinggi yakin kalau program DACA selanjutnya tidak konstitusional, serta inginkan Kongres memaksa perbaikan legislatif untuk “Dreamers”, menurut 2 orang petinggi. Jubir Gedung Putih Sarah Sanders mengemukakan terhadap wartawan kalau Trump serta penasihat seniornya masih mengevaluasi program DACA serta presiden tidak membuat ketetapan akhir terkait bagaimana buat menyambung program itu.
Saat diberi pertanyaan apa Trump masih dengan keputusannya pada satu opini pada Februari terkait memperlakukan banyak Dreamers “dengan hati,” Sanders mengemukakan presiden semestinya terus pada keputusannya, serta sekarang ini tengah mengerjakan pengkajian dari pemikiran hukum khususnya serta hingga kajian itu udah usai.
Perwakilan AS Steny Hoyer dari Maryland, orang Partai Demokrat kedua di Dewan Perwakilan Rakyat keluarkan pengakuan yang mengatakan kecemasan terkait laporan kalau Trump bisa menyudahi program itu, dengan mengemukakan kalau hal itu dapat telantarkan “Dreamers”. “Dengan tidak ada Kongres yang menetapkan reformasi imigrasi bipartisan, yang penting terus berubah menjadi arah kita, presiden harus terus berikan ketenangan ingatan terhadap Dreamers kalau mereka tidak usah hidup dalam ketakutan buat diusir dari salah satu rumah yang sudah pernah mereka ketahui,” tutur Hoyer.
Sepuluh jaksa agung Partai Republik pada Juni menyudutkan pemerintah Trump buat menghentikan program DACA, sekalian mendata kalau pemerintah tidak harus mengambil izin yang udah dikeluarkan.
Bila pemerintah federal tidak menarik DACA pada 5 September, jaksa agung mengemukakan kalau mereka dapat ajukan tuntutan hukum pada program itu di pengadilan federal Texas.
Usaha itu dikepalai jaksa agung Texas serta masuk dengan jaksa agung negara sisi di Alabama, Arkansas, Idaho, Kansas, Louisiana, Nebraska, South Carolina, Tennessee serta West Virginia.
Kebijakan Masa Presiden Obama Yang Kontrovesional

Jubir jaksa agung Texas Kayleigh Lovvorn pada Kamis mengemukakan kalau kantornya tidak punyai gagasan buat mundur pada tanggal 5 September. Sebagian besar imigran Dreamers datang dari Meksiko serta sekian banyak negara Amerika Latin yang lain. Lebih dari pada 200 ribu salah satunya tinggal di California, sesaat Texas punyai lebih dari pada 100 ribu orang. New York, Illinois serta Florida punyai beberapa penerima DACA.
Satu konsolidasi yang semakin besar dari 26 jaksa agung Partai Republik udah melawan kebijaksanaan jaman Obama yang meliputi orangtua imigran ilegal, diketahui jadi DAPA, yang udah di-stop pengadilan sebelum diresmikan. Departemen Keamanan Dalam Negeri menghentikan kembali lagi kebijaksanaan itu awal tahun ini.
Imigran masuk negara itu dengan cara ilegal sebab beberapa anak bisa penuhi ketentuan buat memperoleh DACA bila mereka berumur di bawah 31 tahun waktu program diawali pada 15 Juni 2012. Mereka harus masuk AS sebelum mereka berumur 16 tahun, serta harus hidup terus-terusan di negara itu mulai sejak 15 Juni 2007.